Mengingat di masa kecil-ku yang seharusnya di timang oleh orang yang melahirkanku,
tetapi aku di timang oleh orang yang lain tetapi merekalah yang merawatku sejak aku lahir. Memang ibu kandungku hanya melihat diriku di masa bayiku saja dan itu pun tidak sampai aku tumbuh besar hingga masa kanak-kanak dia hanya melihatku di saat aku umur 1 bulan hingga 2 tahun saja. Masa kecilku itu sangat menyedihkan yang meninggalkan luka mendalam di hidupku, itu semua di mulai saat ayah kandungku pergi bersama ibuku menyewa kepada pemilik sebuah villa untuk beristirahat tetapi ibuku terkena rayuan gombal dari ayah kandungku dan akhirnya mereka berhubungan yang tidak semestinya. Tapi setelah beberapa hari kemudian ibuku sakit perut dan memeriksakannya ke dokter, tapi tidak tersangka akhirnya ibuku di dinyatakan mengandung aku. Di saat ibuku harus mengandung karena kenakalanya mudah terkena rayuan gombal dari ayah yang tidak mau mengakui, di saat ibuku meminta pertanggung jawaban dari ayahku namun ayahku malah menolak aku dengan spontan dan melarikan diri tanpa alasan dan ibuku tidak tau ayahku kemana. Dengan diam-diam ibuku menyembunyikan masaku di dalam kandungan dengan tanpa diketahui keluarga kandungku. Di saat ibuku akan melahirkan aku ibuku takut pada keluargaku dan merasa sungguh menyesal telah mengandung di luar nikah, dan di saat itulah ibuku kembali ke villa yang pernah ia sewa berdua dengan ayahku dengan perut yang membuncit dan cuaca hujan begitu deras serta waktu yang tidak bersahabat ibuku tetap berjuang untuk sampai di villa. Setelah sampai di villa ibuku mendapat pertolongan dari pemilik villa dengan cepat. Setelah aku lahir aku langsung diserahkan kepada pemilik villa oleh ibuku, dan disaat itulah aku ditinggalkan oleh ibuku dan hanya beberapa bulan sekali menjenguk aku. Memang sejak itulah aku langsung berpisah dengan ibuku ya meskipun berpisah tapi rasanya tetap bersama ibu sendiri, rasa yang menyedihkan adalah di saat saya berumur 3 tahun ibukandung saya sudah menghadap Tuhan YME. Sayangnya sampai sekarang saya belum pernah melihat ibu saya dengan kenyataan, tapi saya hanya pernah melihat ibu saya dengan foto profil ibu saya sangat sedih rasanya. Hal itulah yang membuat saya untuk terus berdoa dan belajar dengan pengalaman ini saya dapat mengerti apa arti hidup yang sebenarnya. Saya hanya mampu berdoa pada Tuhan agar Ia menerima di samping-Nya, serta saya hanya berkata dalam hati “selamat jalan MAMA!”
Meskipun saya tidak bersama ibu saya sendiri tapi saya harus tetap tegar menghadapi kenyataan dan saya harus tetap mengasihi, mencintai, menyayangi semua keluarga saya yang baru. Disinilah saya harus memulai hidup baru dalam segala hal, saya tidak ingin hanya tergantung pada orang lain, karena saya tidak ingin membuat ibu saya yang ada di atas Sana kecewa saya hanya ingin membuat semua orang bangga terhadap saya. Saya saat ini hanya bisa berdoa, berusaha, dan belajar dari kenyataan yang suudah terjadi sekarang, saya tidak mau membuat orang melihat saya sebagai anak yang dilahirkan di luar nikah. Saya harus menunjukan kepada mereka keunggulan saya, saya tidak mau melihat orang tua saya sekarang ini menderita meskipun sudah tua saya harus selalu membuat mereka tersenyum riang melihat saya. Entah apa yang harus kulakukan saat ini menhadapi semua ini, tapi aku sudah mengerti sekarang Tuhan yang menolong saya dengan rencana-Nya yang indah dan sempurna. Segala cobaan yang saya hadapi sekarang, saya anggap sebagai jalan atau jembatan pelajaran menuju kesuksesan, memang ini semua berat untuk dirasakan dengan hati menderita dan saya tidak mampu apa-apa. Saya tidak bisa menghadapi semua ini hanya dengan fisik saya sendiri, tapi saya harus menghadapi semua ini dengan mental kuat dan bantuan orang lain terutama orang tua yang terus mendampingi saya dengan doa-doanya. Saya harus mendapatkan pengalaman yang cukup untuk bekal saya di masa depan, satu yang saya inginkan saya sangat ingin mendapat beasiswa dari sponsor yang memang ingin membantu saya, agar saya bisa membantu sedikit orang tua saya yang sudah tua dan tidak mampu. Saya saat ini sedikit kecewa dengan ayah kandung saya sendiri karena sudah meninggalkan saya sendiri dan saat ini sesuai keluarga kandung saya di malang bahwa ayah saya menikah lagi. Saat ini saya berdoa agar Tuhan mengetuk hati ayah saya agar sadar apa yang sudah ia buat selama ini, saat ini saya tinggal di JL. Jeruk, No 38 Desa Songgoriti Kota Batu, Jawa Timur. Memang saya tinggal di rumah yang serba sederhana, tapi saya tidak pernah mengeluh atas semua ini malah saya bersyukur karena Tuhan masih memberi saya umur dan kesehatan kepada saya. Selama saya hidup di keluarga saya sekarang saya tak pernah merasa iri pada teman saya yang lain, saat ini saya sedang menderita sakit asma yang sering kambuh. Saya memang saat ini membutuhkan pertolongan orang lain untuk tumbuh dewasa peristiwa masa kecil saya. Saya saat ini sekolah di SMPK Widyatama Batu. Di sekolah ini saya yakin bahwa saya akan dapat pengalaman baru dan teman yang selalu mendukung saya dalam keterbatasan saya. Saya selalu ingin menciptakan semangat belajar yang tinggi, pengalaman saya di masa kecil akan selalu membuat saya berkembang menghadapi era globalisasi sekarang ini. Saya selalu merasa semangat ketika saya belajar terbayang wajah mama saya meskipun ia sudah tiada, saya juga selalu merasa bangga dengan ibu dan bapak saya sekarang ini karena merekalah yang sudah berjuang demi hari depan saya. Meskipun orang tua saya sudah tua tetapi saya selalu salut pada mereka. Itulah pengalaman saya di masa kecil saya yang indah.
Karya : PAULUS DANDY. K 7Che
0 komentar:
Posting Komentar